Apa itu Biorock dan Teknologi Biorock?
Pertanyaan yang umum ditujukan pada Biorock Indonesia adalah “Apa itu biorock?” Kebanyakan orang tidak mengerti apa itu biorock dan teknologi biorock. Beberapa miskonsepsi tentang biorock yaitu bahwa biorock adalah terumbu karang. Ada juga yang mengira bahwa biorock dan teknologi biorock adalah hal yang sama. Mari kita bahas apa itu biorock dan apa perbedaannya dengan teknologi biorock.
Biorock sebetulnya bukan hal baru. Dipatenkan pada tahun 1979 oleh Prof. Wolf Hilbertz, teknologi biorock sudah digunakan di Pemuteran, Bali untuk restorasi terumbu karang berbasis komunitas sejak tahun 2000 bersama Biorock Indonesia. Hingga saat ini, proyek biorock terbesar di dunia terdapat di Pemuteran, lho. Jadi, apa itu biorock?
Biorock berasal dari kata ‘Bio’ dan ‘Rock’. ‘Bio’ dalam Bahasa Yunani artinya kehidupan, sedangkan ‘Rock’ dalam Bahasa Inggris artinya batu. Secara sederhana, biorock berarti batu dengan unsur hayati. Istilah biorock mengacu pada batu yang terbentuk menggunakan teknologi biorock, sedangkan teknologi biorock mengacu pada proses pembentukannya. Penasaran dengan bentuk biorock? Di bawah ini adalah foto potongan biorock.
Teknologi biorock memanfaatkan listrik aliran rendah yang disalurkan ke struktur besi. Energi listrik akan menarik senyawa-senyawa kimia terlarut di laut seperti kalsium karbonat dan magnesium hidroksida ke permukaan besi sehingga terbentuk batu yang disebut biorock. Secara sederhana, teknologi biorock membentuk batu di laut menggunakan mineral dalam air laut.
Jika kamu ingin tahu lebih lanjut tentang teknologi biorock, kunjungi artikel berikut: Biorock: Teknologi Untuk Menyelamatkan Karang
Apa hubungan biorock dengan restorasi terumbu karang? Transplantasi dan reproduksi karang selalu membutuhkan substrat, yaitu benda padat tempat menempelnya karang untuk bertumbuh dan bertahan hidup. Biorock merupakan substrat yang baik untuk penempelan karang, alias “rumah” bagi terumbu karang. Penggunaan teknologi biorock mempercepat pembentukan substrat, sehingga kita berharap biorock dapat menjadi rumah terumbu karang secara alami pada saat spawning/pemijahan. Pemijahan terumbu karang menghasilkan anakan baru yang menempel pada substrat seperti biorock dan tumbuh di situ. Selain secara alami, transplantasi koral juga bisa dilakukan pada biorock. Kamu bisa ikut membantu melalui program “Adopt A Baby Coral” pada tautan berikut: http://www.biorock-indonesia.com/adopsibabycoral/
Berbagai inovasi teknologi biorock sudah dilakukan Biorock Indonesia, seperti memanfaatkan energi terbarukan panel surya sebagai sumber daya listrik di Nusa Dua, Bali. Kedepannya, pengembangan teknologi biorock akan terus dilakukan terutama untuk menjadi lebih ramah lingkungan dan efisien. Tidak hanya pengembangan teknologi, Biorock Indonesia selalu mendorong konservasi yang berkelanjutan. Bagi Biorock Indonesia, konservasi tidak sebatas pelaksanaan, tetapi juga pemantauan, pengembangan komunitas, pelatihan, dan bertujuan mencapai ketahanan/resilience. Konservasi karang yang berkelanjutan dapat dimanfaatkan oleh masyarakat, seperti potensi pariwisata bahari, spot diving baru, meningkatkan populasi biota laut, mempermudah akses nelayan pada tempat menangkap ikan, dan lain-lain. Konservasi berkelanjutan membutuhkan kerja sama berbagai pihak dari sektor teknologi, industri, masyarakat, dan pemerintah karena karang sehat berarti komunitas kuat.